Kamis, 20 Juli 2017

Pendakian gunung Agung 3142 mdpl.

Gunung Agung adalah gunung yang di sakralkan karna dikatakan di gunung Agung bersemayamnya para dewa-dewa dan masyarakat Bali mempercayai gunung Agung adalah istana para dewa-dewa , saya tak pernah berfikir akan bisa menginjakan kaki di atas puncak gunung Agung yang sarat akan sejarahnya, dimana letusannya pada tahun 1963 telah menelan 11.000 ribu jiwa, dalam tulisan sederhana ini saya akan menceritakan tentang  pengalaman perjalanan saya sampai menuju puncak gunung Agung, awalnya saya dan teman-teman sudah membuat rencana akan mendaki ke puncak gunung Agung pada tahun 2015 saat itu kami sudah melakukan pendakian ke gunung rinjani, namun rencana pendakian ke gunung Agung baru terleasasi 2016, setelah mencari waktu yang tepat dalam kesibukan perkuliahan saya dan teman-teman akhirnya menemukan hari yang tepat di kesibukan perkuliahan pada tanggal 14 desember 2016, saya dan 9 teman saya akan menuju Bali dari Lombok, sebelum jauh2 hari kami sudah mempersiapkan alat-alat yang akan di bawa, pukul 15.00 kami sudah mempersiapkan semua peralatan maupun logistik, saat sore itu sebelum kami ke bali kami bersembahyang terlebih dahulu di pura Saraswati STAHN Gde Pudja Mataram untuk doa restu agar selamat dalam perjalanan  
Setelah sembahyang kami berjalan menuju pelabuhan lembar dengan wajah yang semangat, kami mendapatkan kapal dan berangkat pada pukul 17.30.  Saat di kapal yang sangat berkesan adalah ketika kami terombang - ambing di lautan selama 6 jam di mana pada saat itu gelombang air yang sangat besar dan kami duduk di luar karna pada saat itu penumpang sangat rame dan tak ada tempat lagi di dalam kapal untuk kami beristirahat, pukul 23.50 kami berlabuh di pelabuhan padangbai dengan selamat, lalu kami bergegas ke klungkung ke rumah teman untuk beristirahat sejenak,  sesampai di rumah teman kami langsung bergegas untuk tidur agak kondisi esok lebih fit, pukul 8.00 kami bangun dan langsung mempersiapkan barang dan memasak ketupat untuk pembekalan pendakian, setelah itu kami makan bersama atau megibung, setelah semua sudah beres kami bergegas ke pura besakih karena pendakian mulai dari pura besakihsetelah sampai di besakih kami bergegas menuju polres besakih untuk meminta izin dan menyewa poter untuk melakukan pendakian, pukul 12.40 kami bersembahyang terlebih dahulu setelah itu kami bergegas untuk memulai pendakian,  dengan wajah semngat kami memulai pendakian, cukup melelahkan saat pendakian karna Medan gunung Agung sedikit menanjak trus, tiba-tiba 1/4 perjalanan teman kami mengalami sakit dan tidak bisa melanjutkan untuk pendaki lalu kami berfikir untuk turun semua karna salah satu teman sakit, tetapi saat itu teman yang kesakitan tidak mau dan jangan sampai semua turun karna sudah cukup jauh perjalanan yang dilalui dan tidak mau yang sudah di rencanakan gagal, lalu saat itu ada seorang bapak-bapak turun sambil membawa kayu bakar yang akan di bawa pulang lalu teman saya yang sakit ini di antar oleh bapak yang membawa kayu bakar ini untuk pulang ke rumahnya di klungkung, singkat cerita kami pun melanjutkan perjalanan kembali bersama temab-teman  sesudah sampai pos satu di pohon kembar kami beristirahat dan menghaturkan canang agar perjalanan kami dilancarkan. kami tak mau lama-lama untuk diam karna mengejar waktu harus sampai post 4 jam 6 lalu meluncurlah kami, di perjalanan kami melihat touris singapore yang sedang mendaki juga lamu kami bersama-sama mendaki namun di sayangkan cuaca pada hari itu buruk angin keras dan kabut datang cuaca pun semakin memburuk dan medannya yang terjal membuat kami kewalahan untuk mendaki karna trek gunung agung yang nanjak dan banayak jurang namun  tetap semngat walaupun cuaca buruk hingga sampailah di pos dua, dalam kondisi hujan , angin keras dan kabut, di posdua menghaturkan pejatian yang kami bawa  setelah itu saya dan teman-teman langsung melanjutkan perjalanan karna waktu sudah sore saya kagum melihat poter (bli wayan) ia sangat ramah dan santai walau medan gunung agung yang begitu terjal, lalu di perjalanan salah satu teman mengalami keram dan kami pun menghentikan perjalanan  sambil ngobatinya, setelah itu samapailah kami di pos 3 jam 6 sore dalam keadaan cuaca yang buruk ,poter menyuruh kami menghentikan perjalanan dan menyuruh membuat camp dipos 3 saja karena cuaca dan waktu sudah mulai gelap, lalu saya memasang tenda dengan teman-teman untuk beristiraht , setelah selesai memasang tenda saya, budi ,gepeng , dan wahyu segera masuk kedalam tenda karna cuaca yang sangat dingin, kami memasak di mie dalam tenda sambil bercanda gura , lalu menyantap bersama-sama sungguh hal yang nikmat walaupun sederhana,  setelah makan saya dan teman-teman bersantai-santai sambil mengganti pakaian yang basah karna hujan, pada malam hari saya keluar untuk buang air kecil saya melihat hal yang begitu indah dari pos 3 gunung agung terlihat lampu-lampu kota dari atas gunung yang begitu indah membuat saya ingin lebih lama memandangnya, sungguh ciptaan Tuhan yang begitu indah, namun saya tidak kuat lama-lama diam diluar karna dingin lalu bergegaslah untuk ketenda dan istirahat, pukul 3.00 saya dibangun dan teman-teman lalu mempersiapkan diri untuk mendaki kepuncak setelah semua sudah siap saya dan teman-teman berdoa agar perjalanan kami lancar, bergegaslah kami untuk mendaki kepuncak gunung agung. perlahan kami mendaki dengan saling melihat teman-teman karna gelap dan medan yang banyak jurangnya tak banyak yang kami bisa lihat karna tertutup kabut saya dan teman-teman juga saling menyemangati , tak terasa sampailah di post 4 dan langsung menghaturkan canang sari , dan langusng bergegas ke puncak sungguh malang senter yang saya bawa mati ditengah jalan dan batrai cadangan basah, lalu saya dibantu dengan teman-teman untuk mendaki dengan di senter jalan agar saya bisa melihat jalan sungguh pendakian yang berat karna cuaca yang semakin memburuk tapi kami tetap semngat untuk mencapai puncak langkah demi langkah tak terasa pun sampai di puncak 1 gunung agung lalu kami menghaturkan pejatian .
cuaca yang mulai memburuk tak mengijinkan kami untuk mendaki ke puncak 2 walaupun hanya ditempuh jarak 15 menit , karan sanagat dingin kami bergegas turun ,namun tiba -tiba meta mengalami keram dan tak kuat untuk jalan , mau tak mau saya, bli alit dan budi menggendonya turun bergantian dengan pelan -pelan namun lahan perlahan saya dan teman-teman turun walpun tak menemukan sunrise di puncak gunung agung mungkin hal yang kurang sempurna saat pendakian tidak bisa menikmati sunrise di puncak namaun kami tetap senang sudah mampu mendaki sampai puncak, sampailah di pos 3 dan langsung bergegas masak untuk sarapan pagi, setelah itu kami mkan bersama-sama atau (megibung) walaupun sedrehana tapi sangatlah istimewa karna kebersamaan dan berhasil samapai punacak walaupun tak jumpa sunrise, setelah itu saya dan teman-teman bergegas melipat tenda dan membersihkan sampah-sampah untuk di bawa turun, setelah semua sudah beres kami pun membagi persediaan air yang seadanya karna di gung agung tak ada mata air, dan langsung bergegas turun dengan raut wajah yang gembira dan semngat saya dan teman-teman turun dengan sangat cepat karna tak sabar untuk pulang dan tak terasa pos 2 dan pos 1 terlewati dan sampailah kami dan di bawah gunnung agung dan di sambut oleh adit, sungguh pengalamaan yang sanagat berharga pendakian gunung agung mengajarkan saya bagaiman tanjakan dan dataran seperti kehidupan dan tidak lupa saya mengucapkan keada tuhan karna sudah melancarkan perjalanan hingga selamat. Gunung Agung 3142 mdpl.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar