REINKARNASI / PUNARBAWA
DALAM AGAMA HINDU
Kelahiran kembali dalam Hindu sesuatu hal yang ditunggu karena berhubungan dengan Tri Rna pertama yang harus dibayar oleh manusia yaitu hutang kepada leluhur. Akan tetapi Punarbhawa juga sekaligus harus dihindari karena dia merupakan penghambatan tujuan Hindu itu sendiri. Punarbhawa akan menjadi tujuan adalah jika mendapatkan kelahiran dalam raga sarira dan sukma sarira yang lebih baik dibandingkan ketika dalam kehidupannya sekarang sebelum meninggal (Nala, 2001). Rna yang kedua adalah hutang kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang menyebabkan kita ada di dunia ini dan Rna yang ketiga hutang kepada para Rsi yang telah mendidik manusia untuk belajar kebenaran (satyam, siwam dan sundaram).
Perjalanan panjang atman menuju Siwa Lokha tentu banyak hambatan dan tantangan. Hambatan paling utama dan pertama adalah kebingungan (unconsciousness) jati diri atman dalam tubuh manusia yang terikat oleh Panca Maya Kosa. Dalam Taittiriya Upanisad disebutkan annamayakosa, pranamayakosa, manomayakosa, widnyanakosa dan anandamayakosa. Proses kosmis dalam 5 tahapan inilah yang selalu mengaburkan realitas tak terbatas yang tidak terbagi itu.
Punarbhawa bertujuan agar kita bisa memiliki raga dan sukma sarira yang lebih baik, untuk itu sebaiknya kita mampu memilih garbha (kandungan) yang baik. Menurut Pandita Mpu Nabe Daksa Samyoga (2007) ada beberapa cara untuk mencapai ini: Setelah 3 ½ hari pertama kematian kebanyakan orang belum bisa menyadari kematian dirinya. Untuk menyadari hal itu, maka si mati (?) harus berdoa dan mohon bantuan dari Keberadaan Pintu Garbha yang terbuka dan tertutup. Jika melihat orang melakukan senggama jangan tertarik dan tergoda, karena pintu Garbha bisa tertutup kembali. Kita bisa lahir kembali dengan 4 cara melalui: kandungan seorang ibu, telur, biji-bijian, dan cara lain yang bersifat supra natural. Kalau tergesagesa dan salah memilih cara lahir, kita bisa lahir menjadi hewan atau bahkan menjadi tumbuhan. Memilih Garbha begitu penting ketika kita ingin lahir kembali agar bisa menikmati alam dunia yang indah ini. Ada 8 tanda Gharba dengan artinya masing-masing sbb:
Danau dan angsa, sebagai pertanda kita lahir keluarga mapan dan nyaman.
Bangunan-bangunan megah, pertanda peningkatan kesadaran dan kemurnian di dunia yang akan datang.
Danau dan kuda-kuda yang berkeliaran di tepinya, kita akan memperoleh kekayaan tapi kesejahteraan yang semu.
Danau yang dikelilingi oleh hutan yang luas dengan berbagai macam binatang berkeliaran, kita dapat usia yang panjang, tetapi tidak menunjang kehidupan spiritual.
Tempat suci dan Pura yang megah, kita akan lahir dalam alam para Dewata atau lahir dalam keluarga yang religius yang sangat membantu proses kemurnian jiwa kita.
Belukar dan api yang membara, kita akan lahir dalam keluarga yang mengagungkan kekuatan dan kesaktian.
Gua-gua yang gelap atau lubanglubang yang besar yang tertutup kabut, kita akan lahir pada mereka yang masih bersifat hewani.
Bersamaan terlihat padang pasir yang luas, hutan belukar yang gelap, gua-gua yang sunyi dan lapangan tanpa habitat, kita akan lahir dalam kehidupan yang tidak berarti.
Itulah sebabnya kita harus memusatkan pikiran kita sebelum kematian menjemput agar kematian itu menjadi sesuatu yang indah yang diimpikan semua orang.
Sumber : Media Hindu / www.lenteradharma.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar